Sabtu, 01 September 2018

Teknik Budidaya Lele Sangkuriang Cepat Panen

Lele Sangkuriang yaitu lele dumbo strain baru yang merupakan hasil dari rekayasa genetik yang dilakukan oleh BBAT Sukabumi dengan tujuan untuk perbaikan mutu ikan lele. Lele sangkuriang pertama kali diresmikan pada tahun 2004 oleh Departemen Kelautand an Perikanan, sedangkan penelitiannya sudah dilakukan sejal tahun 2002. Penelitian oleh BBAT tersebut berawal dari kekhawatiran para peternak lele karena menurunnya kualitas lele dumbo karena kesalahan persilangan dan mempengaruhi benih yang dihasilkan. Hingga akhirnya dilakukan usaha untuk mengembalikan sifat unggulnya dengan cara back cross atau persilangan balik.
Hasil penelitian dan usaha tersebut mampu menjawab permintaan masyarakat mengenai nilai mutu ikan lele yang lebih baik. Untuk saat ini, lele sangkuriang menjadi trend yang memberikan peluang bisnis dengan prospek yang bagus untuk banyak orang. Berbagai jenis ikan lele telah banyak dibudidayakan di daerah Pulau Jawa dan Sumatera. Dan lele sangkuriang kini menjadi obyek budidaya favorit bagi banyak orang karena beberapa keunggulan dan keuntungan yang dimilikinya. Budidaya lele sangkuring telah banyak digemari masyarakat Indonesia dan telah berkembang dimana-mana.

Persiapan Kolam

  1. Proses Pengolahan Kolam Tanah / Beton

  • Pengeringan
Dilakukan dengan tujuan untuk membersihkan kolam dari sisa budidaya sebelumnya dan mematikan bibit-bibit penyakit.
  • Pengapuran
Dilakukan menggunakan kapur Dolomit atau Zeolit dengan dosis 60 gr per m2 untuk mengembalikan tingkat kasaman tanah pada dasar kolam dan untuk mematikan bibit penyakit yang belum mati pada saat proses pengeringan.
  • Perlakuan TON
TON diberikan untuk menetralkan berbagai racun dan gas berbahaya akibat dari pembusukan bahan organik sisa budidaya sebelumnya. TON diberikan menggunakan dosis 5 botol TON per 1 hektar tanah atau 25 gr (2 sdm) per 100 m2 persegi. Pupuk kandang juga dapat ditambahkan bersamaan dengan pemberian TON untuk menambah kesuburan lahan.
  • Pemasukan air
Air dimasukkan secara bertahap, tahap pertama dimasukkan setinggi 30 cm dan dibiarkan selama 3-4 hari untuk memberikan waktu plankton untuk tumbuh. Plankton nantinya akan menjadi pakan alami ikan lele.
  1. Proses Pengolahan Kolam Terpal

Penggunaan kolam terpal bisa menghemat penggunaan lahan. Sehingga meskipun keadaan lahan kecil, Anda tetap bisa memaksimalkan hasil produksi ikan lele. Berikut ini beberapa spesifikasi minimal yang harus diterapkan saat pembuatan kolam terpal :
  • Ukuran ideal kolam terpal 2 x 7 x 0,7
  • Kedalaman air 40 cm
  • Menambahkan oksigen dengan pompa udara 12 lubang
  • Menggunakan mesin pompa air kolam untuk membuat air mengalir
Kolam terpal memiliki banyak kelebihan dibandingkan kolam jenis lain, terlebih untuk budidaya ikan lele. Beberapa kelebihan kolam terpal yaitu :
  • Hasil budidaya ikan lele pada kolam terpal cenderung tidak berbau tanah
  • Temperatur air pada kolam terpal cenderung stabil
  • Memanen ikan lele terhitung lebih mudah
  • Dapat dibuat kolam mini untuk daerah yang minim air
  • Biaya pembuatan kolam terhitung lebih rendah
  • Kolam terpal mudah dibersihkan
Untuk kolam terpal, beberapa persiapan yang harus dilakukan adalah :
  • Membersihkan bak dari kotoran sisa budidaya sebelumnya
  • Penjemuran kolam agar kering dan mamtikan bibit penyakit
  • Pada kolam terpal, pemasukan air dapat langsung penuh dan segera diberi perlakuan TON dengan dosis yang sama.

Persiapan Bibit Lele

Pilih bibit lele sangkuriang yang berkualitas baik atau unggul. Karena pemilihan bibit yang unggul akan berpengaruh pada ikan lele yang dihasilkan dan keberhasilan budidaya. Cara paling sederhana untuk memastikan bibit lele yang bagus yaitu bibit lele berwarna cerah (tidak pucat), tiak cacat fisik, tidak sedang terserang hama atau penyakit dan bergerak lincah. Bibit lele sangkuriang yang berkualitas biasanya berasal dari indukan lele yang berkualitas pula.
Bibit lele sangkuriang sebelum ditebarkan ke kolam, di sterilkan terlebih dahulu dengan larutan KM5NO4. Rendam bibit lele ke dalam larutan tersebut selama kurang lebih 10 menit agar bibit terbebas dari penyakit.
Penebaran bibit sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari ketika matahari tidak bersinar terik dan suhu udara masih dalam keadaan normal (tidak terlalu panas). Sebelum bibit lele sangkuriang ditebar ke kolam, bibit juga diaklimatisasi terlebih dahulu dengan cara tempatkan plastik packing agar mengapung diatas air kolam budidaya agar bibit beradaptasi dengan suhu air kolam.

Pemberian Pakan Lele


Pakan yang dianjurkan untuk ikan lele sangkuriang adalah pelet. Pelet mampu mempercepat pertumbuhan ikan lele di dalam kolam. Untuk meningkatkan kandungan nutrisi yang terkandung dalam pelet, tambahkan Viterna PlusPOC NASA dan Hormonik. Ketiga produk tersebut merupakan produk organik dari PT Natural Nusantara(NASA) yang telah banyak digunakan oleh petani lele. Produk NASA tersebut terbuat dari bahabahan alami dengan kandungan nutrisi itnggi yang sangat baik untuk mempercepat pertumbuhan ikan lele dan mengurangi angka kematian ikan lele.
Produk NASA untuk ternak lele sangkuriang digunakan dengan cara mencampurkan menjadi satu ketiga produk tersebut lalu setiap 1 tutup botol dari ketiga campuran itu ditambahkan dengan 5 kg pakan. Diberikan setiap 1 hari sekali setiap pagi hari.
Untuk menjaga kestabilan ekosistem kolam dan menjaga kualitas air, pemberian pupuk TON wajib dilakukan. Dalam budidaya lele sangkuriang, pupuk TON mempunyai peran sangat penting yaitu membantu menetralkan pH, meningkatkan kualitas air kolam, memacu pertumbuhan plankton sebagai pakan alami ikan dan lain-lain.
Pupuk TON ditebarkan secara berkala setiap seminggu sekali atau setiap pemasukan air kolam. Pupuk TON juga dapat diberikan setiap kali tercium aroma menyengat pada kolam.

Cara Pemberian Pakan

Lele sangkuriang juga merupakan binatang omnivora, yang artinya lele dapat diberi pakan buatan berupa pelet maupun daun-daunan alami. Namuan Anda cukup memberikan pakan pelet jika repot mencari pakan alami. Jumlah pakan yang diberikan sebanyak 2-5% per hari dari total seluruh bobot ikan. Cara menghitungnya yaitu dengan mengambil beberapa sampel lele sangkuriang lalu ditimbang.
Pakan diberikan setiap 3-4 kali setiap hari. Untuk komposisi pakan buatan, dibuat dari campuran dedak halus dan ikan rucah perbandingan 1 : 9. Pakan buatan lain dapat berupa dedak halus, bekatul, jagung, cincangan bekicot dengan perbandingan 2 : 1 : 1 : 1 (campuran ini dapat dibuat menjadi bentuk pelet).
Pelet halus diberikan sejak benih berukuran 2 minggu kemudian berangsur-angsur gunakan pelet berdiamater 1 mm, lalu kemudian beralih ke pelet berdiameter 2 mm, dan sesuaikan dengan ukuran ikan lele.

Panen Lele Sangkuriang

Ikan lele sangkuriang siap panen yaitu telah mencapai bobot antara 200-250 gram per ekor dengan panjang 15-20 cm. Untuk mencapai bobot tersebut, biasanya memerlukan waktu pembesaran 130 hari. Pemanenan dilakukan dengan cara menyurutkan air kolam dan ikan lele akan berkumpul di kamalir atau kubangan. Cara lain yaitu dengan menggunakan pipa ruas bambu yang diletakkan pada dasar kolam, ketika air mulai disurutkan, ikan lele akan masuk ke dalam ruas bambu atau paralon dan ikan mudah diangkat. Ikan lele yang berhasil ditangkap kemudian dikumpulkan ke dalam wadah berupa ayakan atau happa yang dipasang di kolam yang airnya terus mengalir untuk diistirahatkan sebelum iakan hasil panen tersebut diangkut untuk dipasarkan. Pengangkutan ikan lele dapat menggunakan keramba, pikulan ikan atau jerigen plastik yang diperluas lubang permukaannya dan diisi dengan sedikit air.
Demikian uraian penjelasan mengenai Ternak Budidaya Lele Sangkuriang Cepat Panen dengan produk NASA. Dapatkan produk NASA untuk budiadya lele sangkuriang hanya dari distributor resmi PT Natural Nusantara. Semoga bemanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Teknik Budidaya Ayam Broiler (Pedaging)

Teknik Budidaya Ayam Broiler (Pedaging) Ayam broiler atau ayam pedaging adalah jenis ayam yang dapat tumbuh dengan cepat sehingga dapa...